SUKABUMI, Cybernewsnasional.com – Tewasnya Suherlan alias Samson dengan cara mengenaskan, memicu reaksi keras dari Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB, Hamzah Gurnita.
Legislator Jajaway itu menyoroti lemahnya peran Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam mengawasi Samson sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
“Kasus Samson bukan hanya soal kriminalitas, tetapi juga kegagalan sistem dalam menangani individu dengan gangguan mental dan sosial,” ujar Hamzah, Minggu (23/02/2025).
Hamzah, yang juga Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam memastikan individu seperti Samson mendapatkan pendampingan yang memadai sebelum kembali ke masyarakat.
Samson diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan pernah dirawat di RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor. Namun, setelah keluar dari rumah sakit jiwa, tidak ada pendampingan yang jelas dari pemerintah daerah.
“Setelah keluar dari RSJ, seharusnya ada program pendampingan dan rehabilitasi lanjutan untuk memastikan pasien tetap diawasi. Jika ada sistem yang baik, tragedi ini bisa dicegah,” tegas Politisi PKB itu.
Sejak lama, Samson dikenal sebagai sosok yang meresahkan warga. Ia kerap berteriak tanpa arah, membawa senjata tajam, hingga melakukan tindakan tidak senonoh di tempat umum. Namun, menurut Hamzah, respons pemerintah daerah terhadap situasi ini terlalu lamban.
“Dinas Sosial seharusnya bertindak lebih awal. Orang-orang seperti Samson bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah sosial. Jika sejak awal ada pendampingan serius, mungkin situasi ini tidak berakhir dengan kematian tragis,” ungkapnya.
Kasus Samson menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi sistem penanganan individu dengan gangguan mental yang kerap menimbulkan keresahan. Hamzah mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pengobatan, pendampingan, dan rehabilitasi.
“Saya meminta evaluasi total. Jangan sampai kasus ini hanya dianggap sebagai peristiwa biasa, sementara akar masalahnya terus dibiarkan tanpa solusi nyata,” tegasnya.
Ke depan, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor antara Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan aparat keamanan dalam menangani individu dengan gangguan mental yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.
“Kasus Samson harus menjadi pelajaran. Jangan sampai ada lagi individu dengan gangguan mental yang dibiarkan tanpa arah hingga akhirnya membahayakan diri sendiri dan masyarakat,” pungkasnya.
(A Zazuli)