MAMUJU, Cybernewsnasional.com – Anggota Banggar DPRD Mamuju yang kembali mengadakan rapat pembahasan RAPBD yang sempat tertunda akibat ketidak hadiran sebagian tim APD pada rapat pertama yang di gelar pada tanggal 16 juli lalu.
Kali ini segenap anggota banggar menyoroti tentang penggunaan SILPA yang masih tersisa yang penggunaanya masih belum tepat sasaran.kegiatan rapat ini berlangsung di gedung Aspirasi DPRD, Kamis, 27/7/2023.
Rapat ini di pimpin langsung oleh wakil ketua 1 .H. A.Syamsuddin Hatta. Hadir dalam dalam rapat, Sekda Mamuju, Inspektorat, sekwan, beberapa anggota Banggar lainnya dan tim TAPD.
Ramliati.S Maleo anggota banggar dari partai Demokrat mempertanyakan penggunaan SILPA yang masih tersisa , karena di khawatirkan anggaran yang tersisa sebanyak 40 miliar lebih ini tidak tepat sasaran contohnya saja anggaran infrastuktur pengaspalan dalam kota, drainase masih di tunda pelaksanaan nya dan bisa saja program ini lompat pada pembahasan pokok pada tahun berikutnya, artinya sisa anggaran ini bisa saja terpending penggunaanya seharusnya program ini sudah harus di laksanakan pada tahun berjalan. Tapi masih di tunda,dan yang paling mengherankan justru pembagunan perpustakaan daerah dan kecamatan malah di laksanakan bahkan pemkab tidak pernah berkordinasi dan tidak melibatkan DPRD tentang program pembangunan perpustakaan, sementara ada yang lebih mendesak, dan pembangunan perpustakaan itu belum di programkan bahkan belum di bahas di DPRD tidak amain- main anggarannya sangat fantastik,”Tuturnya.
Di tempat yang sama H.Sugianto juga mengomentari pemkab yang belum bisa memaksimalkan pelaksanaan program pembangunan yang maksimal karena ada tiga poin yang yang sangat kurang di laksanakan seperti 1.Pelaksanaan serapan anggaran yang selalu terlambat dan tidak maksimal
2. Proses lelang yang juga selalu terlambat dan kurang terkontrol dengan baik bahkan kadang terjadi tumpang tindih dan terjadi pergeseran.
3. Perencanaan program kerja yang tidak baik bahkan tidak di kelola dengan profesional karena tidak menempatkan orang- orang yang ahli di bidangnya. Tiga poin inilah yang sangat perlu di perbaiki oleh pemkab. Kalau mau melihat mamuju ini maju dan KEREN jangan bangga dengan perolehan WTP dari BPK, tapi lihat catatan buku yang masih banyak mencatat kekurangan yang di lakukan oleh pemkab, seperti pertumbuhan ekonomi yang masih sangat rendah, kemiskinan yang makin meningkat, pengangguran yang makin hari makin bertambah, infrastruktur dalam kota yang makin hancur, Drainase dan kanal yang makin tersumbat, kebersihan kota yang semakin kotor dan sampah berserakan, apalagi malam hari gelap gulita seperti kota mati.
Apakah ini yang di banggakan, malu kita sama daerah- daerah lain.
Jadi marilah kita sama- sama membenahi ini semua tempatkanlah orang- orang yang bisa bekerja di OPD agar apa yang di programkan bisa berjalan dengan baik jangan asal menempatkan orang- orang yang bukan pada bidangnya.”Tegasnya.
Anggota Banggar Dari Partai PAN, Masramjaya Juga mengomentari soal pembangunan perpustakaan karna Perpustakaan yang akan di bangun apakah sudah melalui proses kajian, jangan sampai sudah di bangun tidak banyak pengu jung yang datang karena minat masyarakat untuk membaca buku sudah sangat kurang karena adanya HP android yang di dalam nya Sudah lengkap.semua. jadi menurut saya alangkah baiknya harus di adakan kajian dulu dan berkoordinasi dengan kami yang ada DPRD, karena kami khawatir nantinya pembangunan perpustakaan ini jadi mubazir”, Pungkasnya.
***(Kml)***