AMPHIBI Tanam Mangrove Bareng Komunitas di TPA Bantargebang

Penggiat lingkungan hidup, Amphibi bersama Komunitas tanam mangrove di Bukit Sampah TPA Bantar Gebang. (Foto istimewa)

KOTA BEKASI, Cybernewsnasional.com — Penanaman 500 pohon Mangrove yang dilakukan Lembaga Amphibi mengajak beberapa komunitas yang peduli lingkungan hidup, diantaranya Komunitas Lindungi Hutan dan Komunitas Bekasi tampak hadir berkontribusi pada penanaman mangrove di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Bantargebang Bekasi.

Adapun perwakilan yang hadir dalam Kegiatan Aksi penanaman diantaranya, Ketua Amphibi Bekasi Raya Mohamad Hendri A, ST., Kabid SDA, Joko Santoso, Jeje dan Rio Humas/Ops Amphibi.

Nampak juga beberapa perwakilan komunitas yang ikut serta diantaranya, Komunitas Lindungi Hutan Annisa Nurrahmah, Komunitas Bekasi, Haryono & Dian Saputra, pada Sabtu (22/05/21).

“Aksi penanaman mangrove lanjutan yang di lakukan Lembaga Amphibi bersama Komunitas Lindungi Hutan dan Komunitas Bekasi ini di lakukan di zona 1 dan zona 3 gunung sampah bantar gebang, sebanyak 1.000 bibit tanaman mangrove dilakukan bertahap tiap minggunya dengan target penanaman sebanyak 5.000 bibit tanaman mangrove” Jelas Hendri pada awak media.

Hendri menambahkan, kegiatan Penanaman 500 Mangrove jenis Rhizopora (Apiculata) yang dilakukan pada posisi tingkat kedua gundukan/bukit sampah sebagai tindak lanjut penanaman Amphibi pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN 2021) tanggal 21 Februari 2021 lalu.

“Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kontribusi Amphibi dalam mengenang tragedi longsor di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat yang menelan korban 157 jiwa melayang akibat longsor bukit gunung Sampah, untuk itu sebagai solusi Amphibi untuk mencegah longsor bukit atau gunung Sampah adalah penanaman pohon Mangrove di TPA.” Kata Hendri.

“Sebelumnya kami juga telah melakukan uji coba penanaman Mangrove pada bulan oktober 2020 dengan tingkat keberhasilan 90 persen” “sambungnya.

Kabid SDA dari Amphibi Joko Santoso mengatakan bahwa uji coba penanaman 5000 pohon mangrove di TPA Bantargebang seharusnya sudah selesai pada bulan April 2021, Namun terkendala.

“Sudah direncanakan selesai April, berkaitan dengan adanya kendala setelah sehari peringatan HPSN 21 februari 2021, untuk itu kami menunggu pihak TPA Bantargebang melakukan perapihan lokasi di TPA Bantargebang, “ucap Joko

Kabid SDA Amphibi Joko Santoso selaku koordinator penanaman Mangrove di TPA Bantargebang menjelaskan tentang fungsi lain Mangrove yang ditanam di lokasi TPA Bantargebang, selain mencegah longsor.

Tujuan Amphibi melakukan uji coba penanaman pohon Mangrove di TPA adalah:

1. Batang Mangrove mampu menahan tumpukan bukit atau gunung sampah dari longsor akibat tekanan air dan lindi.

2. Daun Mangrove mampu menyerap zat karbon lima kali lebih baik dari pada tanaman hutan biasa serta menyerap bau busuk di TPA

3. Akar Mangrove mampu menetralisir racun dan bau yang terkandung di air lindi.

Menurut Joko dalam pengamatan timnya selama ini, bahwa setiap adanya penanaman pohon yang dilakukan pemerintah maupun pihak TPA dilokasi tumpukan bukit atau gunung sampah, hampir 95 persen pohon yang ditanam tidak dapat hidup alias mati.

Dirinya berharap dalam kegiatan penanaman mangrove di TPA bantar gebang yang dilakukan lembaga lingkungan hidup Amphibi ini selain sebagai penanaman mangrove pertama kali di Indonesia, ini juga sejalan dengan slogan komunitas Amphibi yaitu bersama menghijaukan Indonesia.

“Penanaman mangrove di gunung sampah dengan harapan kedepan bisa melakukan perbaikan Lingkungan Hidup bersama sama,” Harap Joko Santoso.

 

(Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.