KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Pemerintah Kota Tangerang memulai relokasi besar-besaran bagi 502 pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Anyar pada hari Kamis (11/12/2025). Relokasi dilakukan sebagai bagian dari upaya penataan kota, peningkatan kelancaran lalu lintas, serta menghidupkan kembali fungsi Gedung Pasar Anyar yang belum lama direvitalisasi sebagai pusat perdagangan yang tertib dan representatif.
Direktur Utama PD Pasar Anyar, Dedi Ocen, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan area khusus di dalam pasar untuk menampung seluruh PKL yang sebelumnya berjualan di badan jalan.
“Hari ini kita melakukan relokasi saudara-saudara kita pedagang kaki lima ke tempat yang sudah disiapkan. Pemerintah menyediakan lahan agar PKL tidak lagi berada di jalan raya yang mengganggu lalu lintas,” ujarnya.
Relokasi PKL dibarengi dengan pengaturan ulang akses angkutan umum. Hasil rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, Kecamatan, dan dinas terkait menetapkan perubahan arus kendaraan untuk memudahkan mobilitas pengunjung pasar.
“Angkot trayek 01 sampai 05 akan masuk melalui jalur Utara, Timur, dan Selatan. Sementara Isuzu Elf akan masuk dari TP Taruna dan berputar ke Selatan. Tujuannya agar akses pengunjung dan pedagang lebih mudah,” kata Dirut PD Pasar Anyar.
Sementara Kepala Satpol PP, Irman Puja Hendra, menegaskan bahwa armada Elf juga dilarang mangkal di Jalan Nyimas Melati dan area depan SDN 6 di jalan A. Yani. Kini rutenya dialihkan melalui TMP Taruna – Polsek Tangerang – Pasar Anyar Selatan – TMP Tarun hingga jalan Daan Mogot.
Pemerintah Kota Tangerang Menargetkan Empat Jalan Utama Kini Steril PKL

Penertiban mencakup PKL yang berada di:
- Jalan Ahmad Yani
- Jalan Ki Asnawi
- Jalan Haji Abdullah
- Gang Cereme
- Gang Salah
Sejak Kamis ini, ditargetkan seluruh area tersebut dinyatakan steril dari PKL.
“Kami berharap kesadaran para pedagang. Jalan raya itu bukan untuk berdagang,” ujar Dirut.
Kepala Satpol PP Kota Tangerang menyebutkan bahwa proses relokasi hari ini merupakan operasi besar yang melibatkan berbagai unsur.
“Tim penertib Kota Tangerang mengerahkan 350 personel, 17 armada, dan 2 alat berat. TNI, Polri, OPD, hingga intel ikut hadir. Tujuannya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mengajak warga untuk mendukung upaya penataan ini.
“Jalan Ahmad Yani, Abdullah, Cerme, dan Ki Asnawi mulai hari ini steril. Kami mengajak masyarakat untuk berbelanja ke dalam gedung Pasar Anyar. Gedungnya sudah bagus dan representatif, jadikan ikon Kota Tangerang.” ucap Irman.
Satpol PP memastikan bahwa setelah relokasi, pengawasan akan dilakukan secara rutin oleh gabungan TNI, Polri, Dishub, dan PD Pasar Anyar.
“Mulai hari ini, tidak ada toleransi waktu. Hari ini ditertibkan, hari ini direlokasikan. Kami akan patroli rutin agar tidak ada PKL yang kembali ke jalan,” tegas Kepala Satpol PP.
Selain penataan pedagang, pemerintah juga berencana membangun ruang hijau dan taman-taman di lokasi eks-PKL sehingga kawasan Pasar Anyar menjadi lebih asri dan tertata.
Di sisi lain, pedagang kaki lima yang berjualan ikan basah mengatakan dirinya pasrah dengan penataan yang dilakukan pemerintah, dirinya menilai lokasi yang jauh dari jalan akan menurunkan aset penjualan.
“Ya setuju enggak setuju kalau yang ngatur pihak PD ya mau enggak mau ngikutin,” ujar Pranoto, PKL ikan basah yang direlokasi.
“Kalau pembeli disuruh masuk alasannya ada bayar Parkir, di kaki lima kan mendingan, turun dari motor langsung beli ini itu bisa.” sambungnya.
Saat ditanya terkait dengan biaya lapak atau pengeluaran per-harinya, Pranoto mengatakan bisa mengeluarkan biaya sebesar 50 ribu rupiah per hari.
“Kita bayar lampu, kebersihan, sewa palet sampe ke tempat duduk kecil ini sewa juga, air segala macam, ditotal 50 ribu.” ungkap Pranoto, yang biasa berdagang dari malam hari hingga pagi di jalan A. Yani.
Saat ditanya terkait besaran biaya sewa dan lainnya untuk PKL di lokasi relokasi Gedung Pasar Anyar, Dirut PD Pasar, Dedi Ocen mengatakan bahwa sementara ini PKL tidak ada pungutan biaya.
“Fasilitas-fasilitas kita siapkan, sementara ini tidak ada biaya, gratis,” jelasnya.
Dalam proses relokasi ini nampak pula perbaikan jalan di sekitar Gedung Pasar Anyar, dan 502 PKL yang direlokasi ditempatkan di sekitar pelataran gedung pasar.












