Pokja Jadi Pilar Transparansi Informasi, PWI DKI Tekankan Profesionalisme Jurnalis

oleh -258 Dilihat
banner 468x60

Puncak.Cybernewsnasional.com-Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta, Kesit Budi Handoyo, menegaskan bahwa keberadaan Kelompok Kerja (Pokja) di berbagai wilayah Jakarta merupakan bagian penting dalam ekosistem pers modern. Pokja, menurutnya, bukan sekadar forum koordinasi wartawan, tetapi merupakan mitra strategis instansi publik yang berperan penting dalam memastikan keterbukaan informasi, validitas data, dan profesionalisme kerja jurnalistik.

Kesit menyampaikan hal tersebut saat menjadi pemateri dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Meningkatkan Profesionalisme Wartawan Melalui Pemahaman Hukum dan Etika Jurnalistik di Era Digitalisasi” yang berlangsung pada Sabtu (22/11/2025).

banner 336x280

“Pokja itu mitra strategis. Ia memastikan proses kerja jurnalis tetap akuntabel, transparan, dan sesuai koridor etika,” tegasnya.

Peran Pokja dalam Tata Kelola Informasi Publik

Dalam paparannya, Kesit menjelaskan bahwa posisi Pokja diperkuat oleh sejumlah regulasi, mulai dari UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008, Kode Etik Jurnalistik, hingga Memorandum of Understanding (MoU) antara Dewan Pers dengan Polri dan Kejaksaan. Kerangka hukum ini menjadi dasar agar wartawan bekerja secara profesional, terukur, dan bebas dari intervensi yang tidak sesuai dengan prinsip pers merdeka.

Ia menegaskan bahwa Pokja memiliki fungsi strategis mulai dari penghubung informasi publik, penyaring berita valid, hingga menjadi bagian penting dalam manajemen krisis di lapangan.

“Proses ini harus terkoordinasi agar mampu mencegah, mempersiapkan, merespons, dan memulihkan diri dari peristiwa kritis yang mengancam organisasi,” jelas Ketua PWI lagii.

Lebih jauh, Kesit menambahkan bahwa jurnalis Pokja bukan hanya bertugas meliput kegiatan pemerintahan, tetapi juga mengangkat isu pembangunan dan pelayanan publik seperti sosial kemasyarakatan, kesehatan, UMKM, hingga isu masyarakat urban.

Penguatan Kompetensi Lewat Edukasi Berkelanjutan

Selain Kesit, hadir sebagai narasumber Pangihutan Simatupang, Anggota Dewan Penasehat PWI Jaya, yang menyampaikan materi berjudul “Relevansi Kode Etik Jurnalistik dan Investigative Reporting.” Sesi berikutnya diisi oleh Prof. Bagus Sudarmanto, Wakabid Organisasi PWI Jaya, dengan materi bertema “Under Cover Reporting”.

Sesi materi berlangsung dinamis dan menjadi ruang dialog antara narasumber dan peserta mengenai tantangan profesi di era digital, termasuk verifikasi sumber informasi, penulisan investigasi, hingga potensi jerat hukum dalam penyebaran konten digital.

Penguatan Peran Pokja di Era Digital

Ketua Pokja PWI Wali Kota Jakarta Pusat, Helmi AR, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia menilai Bimtek merupakan langkah nyata dalam menjaga marwah profesi wartawan di tengah derasnya arus informasi digital yang sering kali tidak terverifikasi.

“Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kualitas para jurnalis,” ujarnya.

Helmi berharap pelatihan berkelanjutan seperti ini dapat menjadi agenda rutin agar jurnalis Pokja semakin siap menghadapi tantangan, termasuk tuntutan hukum, etika peliputan, dan perubahan lanskap komunikasi publik.

Menutup Acara: Pokja sebagai Garda Etika Informasi Publik

Acara Bimtek ditutup dengan penegasan kembali bahwa Pokja merupakan bagian penting dalam membangun iklim komunikasi sehat antara media dan pemerintah. Keberadaannya menjadi garda etika, penyaring informasi, dan pilar transparansi, sehingga masyarakat dapat menerima informasi yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.

“Pokja harus menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah dalam ekosistem informasi publik,” tutup Helmi AR.

 

( SNR)

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.