OKK PWI Jaya 2025 Sukses Digelar, Metode Ujian Tulis Tangan Jadi Instrumen Baru Evaluasi Peserta

oleh -229 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA.Cybernewsnasional.com — Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Jaya Angkatan ke-23 Tahun 2025 resmi diselenggarakan di Ruang Nusantara, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (19/11). Sebanyak 44 calon anggota PWI Jaya mengikuti rangkaian pembekalan yang menjadi syarat utama untuk bergabung dalam organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia tersebut.

OKK tahun ini mengangkat tema “Melalui OKK Kita Lahirkan Wartawan Beretika dan Berintegritas”, yang menegaskan komitmen PWI Jaya terhadap peningkatan kompetensi, etika, dan tanggung jawab profesi di tengah derasnya tantangan era digital.

banner 336x280

Ketua PWI Jaya Kesit B. Handoyo membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan kepada para peserta. Ia menegaskan bahwa OKK merupakan proses pembinaan karakter sekaligus penguatan profesionalisme wartawan.

“PWI hadir untuk memastikan anggotanya bukan hanya kompeten, tetapi juga berintegritas. OKK adalah fondasi untuk memahami sejarah, nilai, dan tanggung jawab moral seorang wartawan,” ujar Kesit dalam sambutannya.

Pada sesi ketiga, peserta mengikuti ujian tertulis yang disampaikan oleh Dr. Bagus Sudarmanto, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jaya sekaligus mantan Pemimpin Redaksi Harian Terbit dan Wakil Pemimpin Umum Pos Kota. Seluruh peserta diminta menjawab soal menggunakan tulisan tangan di atas kertas bergaris, sebagai bagian dari metode evaluasi baru untuk mengukur kemampuan dasar jurnalistik.

Selain inovasi tersebut, OKK 2025 juga menghadirkan pemateri dari berbagai bidang di lingkungan PWI Jaya, yaitu:

Penerus Bonar, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan, yang membawakan materi mengenai Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT).

Retno Intani ZA, anggota Dewan Kehormatan, yang menyampaikan materi UU Pers No. 40/1999, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), serta Pedoman Pemberitaan Ramah Anak.

Pendampingan materi turut diberikan oleh Haresty Arsysy Amrihani, Sekretaris II PWI Jaya.

PWI Jaya juga memperkenalkan ujian penulisan hard news sebagai komponen penilaian terbaru. Peserta diminta menulis berita berformat 5W1H, sehingga penguji dapat menilai ketepatan mereka dalam mengolah informasi, menentukan angle, serta menerapkan kaidah etika dan bahasa jurnalistik.

“Penilaian dilakukan berdasarkan empat kriteria utama, yaitu kelengkapan unsur berita, struktur dan akurasi penulisan, ketepatan bahasa jurnalistik, serta kepatuhan terhadap Kode Etik Jurnalistik (KEJ),” jelas Dr. Bagus Sudarmanto.

Penerapan ujian tulis tangan ini menjadi respons PWI Jaya terhadap dinamika industri media yang menuntut wartawan memiliki kemampuan menulis yang kuat, bukan sekadar pengalaman lapangan atau portofolio. Metode ini dinilai lebih objektif, terukur, dan mampu menggambarkan kemampuan dasar peserta secara langsung.

Selain ujian, peserta juga mendapatkan pembekalan mengenai dasar-dasar jurnalistik, hukum pers, peran organisasi PWI, serta penguatan etika profesi. Seluruh kegiatan berlangsung informatif dan interaktif, dengan antusiasme tinggi dari peserta.

Melalui OKK Angkatan ke-23 ini, PWI Jaya berharap lahir wartawan baru yang beretika, berintegritas, serta mampu menjaga marwah profesi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia pers di Jakarta maupun tingkat nasional.

( SNR )

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.