Jakarta MCNN – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar secara virtual Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota tahun 2020 serentak di lima wilayah kota administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Rabu (8/4/2020).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyied Baswedan dalam arahannya mengatakan, Musrenbang sejatinya berprinsip pada sinkronisasi antara masyarakat dan rencana kerja pemerintah untuk tahun depan.
Tidak hanya optimis, pembahasan Musrenbang harus realistis dalam memperhitungkan skenario rencana pembangunan DKI Jakarta dalam kondisi pandemi COVID-19.
“Faktanya ini hal yang kita hadapi. Kita memiliki tantangan yang tidak kecil pasca pandemi COVID-19. Kita menginginkan pertumbuhan. Dihadapkan kondisi perekonomian dunia dan dokmestik yang amat merisaukan,” kata Anies dalam sambutannya, Rabu (8/4/2020).
Dijelaskannya, pelayanan mendasar seperti kesehatan, pendidikan, kebutuhan pangan pokok sehari hari jadi perhatian serius dalam musrenbang ini. Termasuk pelayanan kebutuhan energi seperti air gas, dan listrik.
“Kami berharap meski ekonomi suasananya terganggu tapi layanan dasar tidak terganggu. Ini yang menjaga Jakarta tetap berkembang,” jelasnya.
Dalam paparannya, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menerangkan terdapat 2.556 usulan dengan total anggaran senilai Rp 1,3 triliun yang diteruskan ke musrenbang tingkat provinsi untuk tahun 2021 mendatang. Usulan tersebut merupakan hasil penyerapan aspirasi masyarakat mulai dari Rembuk Rukun Warga (RW), musrenbang tingkat kelurahan, dan kecamatan.
“Alhamdulillah rencana kegiatan musrenbang tingkat kota ini sesuai agenda dan waktunya. Bersyukur karena musrenbang sesuatu yang penting untuk menentukan arah kebijakan kota setahun ke depan,” terang Sigit.
Dipastikannya, musrenbang ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat, dunia usaha, organisasi masyarakat, dan kelompok masyarakat. Serta menyesuaikan dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyied Baswedan yang memprioritaskan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, kebutuhan pangan pokok sehari hari dan energi seperti air gas, dan listrik.
“Tentu pada lanjutannya musrenbang ini dilanjutkan dalam sidang kelompok. Akan kita kolaborasikan karena esensinya dari musrenbang tingkat kota adalah sinkronisasi antara usulan masyarakat melalui forum rembuk RW hingga musrenbang kecamatan dengan kebijakan Pemda (Pemerintah Daerah) yang dituangkan dalam target RPJMD (Rencana pembangunan jangka menengah daerah),” tutupnya.
Perlu diketahui, Pemerintah Kota Jakarta Utara juga mengusulkan tiga program prioritas wilayah untuk tahun 2021 yang mendukung Kegiatan Strategis Daerah Nomor 66 yaitu pengembangan kawasan terpadu, pengembangan kawasan pemukiman Kalibaru, Cilincing, dan Kamal Muara, serta revitalisasi Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam.
Serta penataan kawasan terdiri dari kawasan Jalan Yos Sudarso, kawasan terintegrasi Rawa Badak Utara, dan kawasan Kampung Budaya Sehat Rawa Badak Selatan.
( Sunarno/Eko)